Letak Geografis Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan
Trigis
Sungai Eufrat dan Tigris merupakan
sungai yang bersumber dari Pegunungan Armenia (Turki), keduanya berada di
daerah Mesopotamia (sekarang Irak). Mesopotamia adalah nama sebutan daerah yang
diapit oleh dua sungai, meso berarti tengah dan potamos artinya sungai. Daerah
ini merupakan daerah yang sering kena banjir di saat musim hujan, dengan begitu
lumpur-lumpur yang dibawa air menyebabkan lahan di sekitarnya menjadi subur.
Ketergantungan bangsa-bangsa yang mendiami.
Lembah
Sungai Eufrat dan Tigris di kelilingi gurun yang terbentang luas, yaitu Gurun
Elbrus dan Gurun Hamad. Tampak terlihat daerah Mesopotamia adalah lahan yang
paling subur dibandingkan sekelilingnya. Kesuburan tanah mendatangkan manusia
untuk bertempat tinggal di daerah tersebut dengan pencahariannya bercocok
tanam. Dari kondisi tersebut, muncul peradaban, bahkan para ahli mempercayai
bahwa mesopotamia adalah tempat asalnya peradaban manusia di dunia.
Bangsa Ubaid adalah bangsa pertama yang mendiami daerah tersebut pada tahun 5000 SM dengan ditandai munculnya kota Kish, Eridu dan Ur. Kedatangan bangsa Sumeria pada tahun 3000 SM membaur dengan bangsa Ubaid, lalu membangun sebuah kota dengan rumah-rumah yang dibuat dari lumpur dan tanah liat.
Bangsa Ubaid adalah bangsa pertama yang mendiami daerah tersebut pada tahun 5000 SM dengan ditandai munculnya kota Kish, Eridu dan Ur. Kedatangan bangsa Sumeria pada tahun 3000 SM membaur dengan bangsa Ubaid, lalu membangun sebuah kota dengan rumah-rumah yang dibuat dari lumpur dan tanah liat.
Pemerintahan
Pemerintahan di Mesopotamia berbentuk negara kota. Raja merangkap sebagai kepala negara. Kronologis bangsa-bangsa yang mendiami Mesopotamia sampai dengan tahun 323 SM yaitu sebagai berikut:
Bangsa
Ubaidian 5000 – 4500 SM
Bangsa
Sumeria I 3800 – 3200 SM
Bangsa
Jamdet Nasr 3200 – 3000 SM
Bangsa
Akkadia 2900 – 2250 SM
Bangsa
Sumeria II 2250 – 2200 SM
Bangsa
Guti 2200 – 2100 SM
Bangsa
Amolia (Babilonia I) 1850 – 1600 SM
Bangsa
Hittit 1600 – 1300 SM
Bangsa
Asyria 1300 – 612 SM
Bangsa
Khaldea (Babilonia II) 612 – 500 SM
Bangsa
Persia 500 – 326 SM
Bangsa
Yunani (Alexander the Great) 326 – 323 SM
Kepercayaan
Bangsa Sumeria mempercayai banyak dewa
yang ditimbulkan oleh kondisi alam yang tidak stabil. Diantara banyak dewa-dewa
yang dikenal, tiga di antaranya merupakan dewa tertinggi antara lain Dewa Anu
(Dewa Langit), Dewa Enlil (Dewa Bumi) dan Dewa Ea (Dewa Air). Keberhasilan
bangsa Sumeria menguasai daerah Mesopotamia diabadikan dalam sebuah mitologi
kemenangan saat terjadi peperangan antara Dewa Marduk dengan Dewa Tiamat. Dewa
Tiamat dianggap sebagai dewa petaka yang selalu membawa bencana banjir.
Hasil Kebudayaan Peradaban Lembah Sungai
Eufrat dan Trigris, Hasil kebudayaan peradaban sungai eufrat dan trigris berupa
ilmu pengetahuan dan tekhnologi, yaitu:
Aksara
Sejak
berdirinya Sumeria, bangsa-bangsa yang mendiami Lembah Sungai Eufrat dan Tigris
sudah mengenal abjad dengan bentuk huruf paku dengan sebutan kuneiform.
Pengembangan huruf ini
didapat
pada peninggalan Babylonia sebuah prasasti batu Undangundang Hammurabi yang
memuat 282 pasal, setiap pasalnya memuat peraturan dan hukuman bagi
pelanggarnya.
Kalender
Pergantian
musim menunjukkan pergantian bulan, untuk kepentingan masa bercocok tanam dan
panen mendorong timbulnya sistem penanggalan. Penanggalan waktu ini sudah dikenal
sejak Kerajaan Sumeria dan berkembang sejak Kerajaan Chaldea yang membagi
minggu dalam 7 hari, hari dalam 24 jam, sama seperti yang terjadi saat ini.
Ilmu hitung
Bangsa
Sumeria sudah mengenal angka 60 (sexagesimal) bilangan dasar, susunan angka 60
dipakai sebagai besarnya derajat dalam 1 lingkaran, yakni 360 derajat yang
dianalogikan sama dengan peredaran bumi mengelilingi matahari dalam 1 tahun
yang terdiri dari 360 hari.
Letak
Geografis
Mesopotamia
adalah suatu daerah yang terletak diantara dua sungai, yaitu sungai Eufrat dan
Tigris (Mezo=tengah, potamus =sungai)
Terletak
di Asia Barat Daya, yang berbatasan dengan :
·
Teluk Persia dan Iran sebelah Timur dan Timur Laut
·
Iran dan Turki, sebelah Utara
·
Sirya dan Yordania, disebelah Barat
·
Saudi Arabia dan Kuwait, disebelah Selatan
·
Sumeria merupakan daerah subur, sehingga selalu diperebutkan oleh bangsa
:
Bangsa Sumeria
Bangsa
Sumeria merupakan penguasa pertama daerah Mesopotamia, Hasil Kebudayaan Bangsa
Sumeria :
·
Mengenal bentuk tulisan yang disebut huruf paku
·
Menggunakan batu-bata sebagai bahan bangunan untuk membuat tembok rumah
·
Mengetahui penanggalan : 1 tahun terdiri 12 bulan = 350 hari,
1 hari terdiri : 24 jam, 1 jam = 60 menit, 1 menit = 60 detik
·
Mengetahui suatu lingkaran = 360°
·
Dalam kesusastraan menghasilkan wiracarita/kisah kepahlawanan yaitu :
Gilgamesh
·
Kepercayaan bangsa Sumeria adalah kepercayaan terhadap gejala dan
kekuatan alam sehingga dikenal beberapa dewa yaitu : Dewa Langit, Dewa Bumi,
Dewa Lautan
·
Telah mengadakan hubungan dengan kota Mohenjodaro dan Harappa
àBangsa Babilonia
Lama (3000 SM)
Raja
Babilonia I adalah Hamurabi (+1900 SM), Hasil Kebudayaan bangsa Babilonia I
adalah :
·
Codex Hamurabi, yaitu undang-undang yang dipahatkan di batu yang berisi :
larangan main hakim sendiri, sehingga keamanan dan keadilan masyrakat dijunjung
tinggi.Hukum perdata dan Pidana
·
Konsep kepercayaan bangsa Babilonia I telah mengenal dewa-dewa.
·
Dewa Marduk merupakan Dewa Utama
Kerajaan
Babilonia I hancur setelah mendapat serangan dari Bangsa Asyiria
Bangsa Assyria
Bangsa
Asyiria merupakan bangsa yang militan dan sangat kejam, Bangsa Asyiria
mendirikan kerajaan di tepi Sungai Tigris dengan ibukotanya Niniveh. Niniveh
merupakan pusat peradaban bangsa Asyiria. Pada masa kekuasaan Raja Sagon (732
SM) bangsa Asyiria menguasai daerah : Funisia, Palestina, Libanon, dan Israel
(bangsa Israel dijadikan budak) Pada Masa Raja Assarbanibal (650 SM) bangsa
Asyiria berhasil menguasai Mesir
Babilonia Baru
Nebopalasar
sebagai pendiri kerajaan Babilonia baru. Babilonia mencapai kejayaan pada masa
Nebukadnezar (612-536 SM). Hasil kebudayaan Babilonia baru adalah :
·
Taman gantung dan Istana Bertingkat
·
Menara Babilonia, tidak pernah selesai karena pekerjanya berselisish
faham karena tidak mengerti bahasa masing-masing
·
Babilonia baru melanjutkan kebudayaan Babilonia lama dan Sumeria
·
Telah mengenal ilmu perbintangan : gerhana matahari dan bulan.
Kerajaan
Babilonia berakhir ( + 536 SM)
Sistem
Pemerintahan
Kerajaan-kerajaan
yang pernah berkuasa di Mesopotamia antara lain sebagai berikut.
Kerajaan Sumeria
(3500 SM)
Bangsa Sumeria adalah bangsa yang
merintis peradaban Mesopotamia. Bangsa ini berkuasa sekitar tahun 3500 SM.
Mereka berasal dari daerah di sekitar Teluk Persia. Bangsa ini menganut
kepercayaan politeisme atau mempercayai adanya banyak dewa. Dewa-dewa tersebut,
antara lain, Uruk (Dewa Langit), Nippur (Dewa Bumi), dan Eridu (Dewa Air).
Tempat untuk memuja para dewa tersebut adalah ziggurat. Bangsa Sumeria juga
sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan paku. Kebudayaan bangsa Sumeria akhirnya
berakhir setelah pada tahun 2350 SM diserang oleh bangsa Akkad di bawah
pimpinan Sargon. Bangsa Akkad adalah rumpun bangsa Semit.
Kerajaan Akkad
(2300 SM)
Bangsa Akkad termasuk rumpun bangsa
Semit yang berasal dari daerah padang pasir. Mereka bergerak dari daerah yang
terletak di sebelah utara daerah Mesopotamia. Di bawah pimpinan Sargon, pasukan
bangsa Akkad semakin bertambah kuat dan melakukan serangan serta berhasil
menduduki daerah Mesopotamia dengan mengalahkan Kerajaan Sumeria. Dengan
kemenangan tersebut bangsa Akkad tidak lagi menjadi bangsa pengembara. Mereka
mulai hidup menetap di daerah Mesopotamia. Walaupun bangsa Akkad berhasil
memenangkan perang tersebut, tetapi mereka mengambil dan meniru kebudayaan
bangsa Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk yang ditaklukkannya.
Bangsa Akkad memuja banyak dewa, dan juga memiliki cerita-cerita dongeng
tentang kepahlawanan, seperti cerita tentang Adopa, Etana, dan Gilgamesh.
Kerajaan
Babylonia Lama (1850 SM)
Kota Babylonia dibangun oleh bangsa
Amori di bawah pimpinan Sumuabum. Letak Kota Babylonia dekat dengan Kota Kish.
Bangsa Amori tampil sebagai penguasa baru di Mesopotamia. Raja yang terkenal
dari Kerajaan Babylonia (Lama) ini adalah Hammurabi (1750 SM). Raja Hammurabi
terkenal dengan hukumnya, yaitu Hukum Hammurabi. Pada masa pemerintahan
Hammurabi, kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia sampai seberang
wilayah Turki sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai Khabur
di Siria. Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia terpecah-balah dan
akhirnya Babylonia (Lama) runtuh karena serangan dari bangsa Hitti (Hittit).
Selanjutnya Mesopotamia diduduki dan diperintah oleh bangsa Kassi (Kassit).
Kerajaan Assyria
(Assur)
Bangsa Assyria memenangkan peperangan
atas bangsa-bangsa tersebut di atas dan menguasai daerah Mesopotamia. Bangsa
Assyria juga ingin menguasai laut untuk melindungi perdagangan. lJpaya tersebut
baru berhasil sekitar tahun 750 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan
Assyria, dan antaranya Raja Sargon I I, Raja Sennacherib, dan Raja
Assurbanipal. Lambat laun Kerajaan Assyria semakin lemah. Hal ini diketahui
oleh bangsa Chaldea yang berkembang di daerah Mesopotamia Selatan (bekas
kekuasaan Kerajaan Babylonia Lama). Bangsa ini menyerang Kerajaan Assyria. Pada
tahun 612 SM, Ibu Kota Niniveh berhasil dikuasai sehingga mengakibatkan
runtuhnya Kerajaan Assyria.
Kerajaan
Babylonia (Baru) atau Chaldea
Setelah berhasil merebut bangsa Assyria
pada tahun 612 SM, bangsa Chaldea di bawah pimpinan Raja Nabopalassar membangun
kembali Kerajaan Babylonia (atau disebut juga dengan Babylonia Baru). Raja-raja
yang pernah berkuasa di Kerajaan Babylonia Baru di antaranya Raja Nabopalassar,
Raja Nebokadnezar, Raja Nebonidas, dan Raja Belshazzar. Kerajaan Babylonia Baru
runtuh akibat serangan dari bangsa Persia pada tahun 539 SM.
àKerajaan Persia
Di bawah pimpinan Cyrus berdirilah
Kerajaan Persia, berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan
Babylonia Baru dan daerah Asia Kecil. Raja Cyrus menguasai sebagian dari daerah
India bagian barat. Namun dalam pertempuran melawan bangsa Tura, Raja Cyrus
terbunuh. Ia kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Cambysses. Raja
Cambysses berhasii mengembalikan ketentraman dalam negeri Persia. Bahkan pada
tahun 525 SM Cambysses berhasil menaklukkan negeri Mesir. Setelah Raja
Cambysses meninggal ia digantikan oleh Raja Darius. Di bawah pemerintahannya,
Kerajaan Persia mencapai masa kejayaannya. Pada masa itu dibangun istana yang
megah dan indah di Kota Suza. Istana di Persepolis terkenal karena mempunyai
tangga raksasa untuk memasuki istana tersebut. Kerajaan Persia hancur ketika
mendapat serangan dari Iskandar Zulkarnaen.
Penduduk
dan Masyarakat
Daerah-daerah di sekitar daerah
Mesopotamia didiami oleh bangsa-bangsa yang termasuk rumpun bangsa Semit.
Kehidupannya bersifat seminomaden. Aktivitas perdagangan melalui Sungai Eufrat
dan Tigris. Sekitar tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa
Sumeria. Orang-orang Mesopotamia lebih banyak bertempat tinggal pada kota-kota
besar dan juga pada ibu kotanya yang bernama Uruk (Ur).
Pertanian
dan Pengairan
Pada musim hujan (dari bulan
Oktober-April) di Mesopotamia terjadi air bah dari kedua sungai itu. Air
menggenangi daerah di sepanjang aliran sungai dan setelah surut meninggalkan
Iapisan lumpur yang sangat subur. Di daerah-daerah itulah masyarakat hidup
dengan bercocok tanam atau bertani.
Bangsa-bangsa di Mesopotamia sudah mampu
menanggulangi masalah banjir, dan memanfaatkan airnya untuk keperluan
pertanian. Caranya ialah membuat sistem pengairan yang baik. Bendungan dibangun
dan telaga buatan digali untuk menyalurkan dan menyimpan air yang berlebihan di
masa banjir.
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Peradaban
Mesopotamia telah memperlihatkan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, sejak didiami oleh bangsa Sumeria (tahun 3000 SM).
Keunggulan-keunggulan tersebut tampak dalam bidang-bidang berikut :
· Bidang arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat.
· Kemampuan mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin, tongkat-tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas.
· Bidang ilmu pengetahuan, Ashurbanipal, pemimpin Assyria, membangun perpustakaan tertua di dunia.
· Mesopotamia pada zaman Babylonia (Baru) terkenal dengan "taman gantung", yang kemudian menjadi salah satu keajaiban dunia.
Aksara
Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad
yang berupa huruf paku. Huruf-huruf paku itu antara lain ditemukan pada sebuah
prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang berlaku untuk
mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum itu disebut
dengan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi).
Penanggalan/Kalender
Orang-orang Sumeria sudah mengenal
sistem penanggaian atau sistem kalender, yang dimaksudkan untuk mengenal
perputaran waktu dan musim. Pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim
berguna untuk menentukan saat yang tepat dalam melaksanakan aktivitas
kehidupannya, baik untuk bercocok tanam, perdagangan, dan sebagainya.
Untuk mempermudah memahami pengetahuan
tentang perputaran waktu dan musim,, mereka membagi dan mempersingkat waktu ke
dalam jam, menit, dan detik. ~embagian waktu terus dikembangkan ke dalam bentuk
yang lebih khusus melalui sistem penanggalan atau sistem kalender, yaitu 24 jam
menjadi 1 hari, 30 hari menjadi 1 bulan, dan 12 bulan menjadi 1 tahun.
Kepercayaan
Berkembangnya kepercayaan di Mesopotamia
berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria memuja dewa-dewa yang
menguasai alam, seperti Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Enlil (Dewa Bumi), dan
Dewa Ea (Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan tertinggi dari bangsa
Sumeria. Bangsa Sumeria juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa Samas (Dewa
Matahari), dan Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara).
Bangsa Sumeria juga menyembah Tammuz
(Dewa Tumbuh-tumbuhan) untuk memajukan pertanian. Dewa yang memiliki peranan
penting dalam kepercayaan bangsa Sumeria adalah dewa yang berhubungan dengan
terciptanya dunia, yaitu Dewa Marduk. Dewa Marduk adalah lambang usaha bangsa
Sumeria di dalam menciptakan daerah pertanian.
Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus
berkembang dan dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah Mesopotamia.
Tetapi ketika bangsa Persia menguasai daerah Mesopotamia, berkembanglah ajaran
agama Persia. Kitab Suci Awesta ini merupakan firman-dewa dengan perantara nabi
diturunkan kepada bangsa Persia.
Pada masyarakat bangsa Sumeria terdapat
kepercayaan, bahwa manusia setelah mati akan hilang. Hal ini dijelaskan dalam
cerita Gilgamesh. Cerita itu pada hakikatnya mempunyai kesimpulan bahwa hidup
abadi di dunia ini tidak ada.
Hukum
Sejak awal pemerintahannya, Raja
Hammurabi telah memperkenalkan sistem hukuman dalam kehidupan masyarakat yang
peraturannya didasarkan atas nilai-nilai tradisional. Dengan peraturan hukum
seperti itu, masyarakat akan dapat hidup dengan hidup yang tertib dan
menjadikan Raja Hammurabi sebagai raja yang besar, bijaksana, dan termasyhur
namanya.
Hukum tersebut berupa prasasti batu yang
tingginya delapan kaki atau sekitar 2,5 meter dan ditempatkan di tengah-tengah
ibu kota Kerajaan Babylonia. Prasasti itu ditemukan kembali oleh pada ahli
Prancis di Kota Susa (Persia) pada abad ke-20. Hukum itu dikenal dengan Hukum
atau Undang-Undang Hammurabi (CodexHammurabi) dan merupakan hukum atau
undang-undang tertulis pertama di dunia. Dalam kitab hukum atau undang-undang
itu ditulis tentang peraturanperaturan yang menyangkut bidang pertanian,
perdagangan, agama, pemerintahan, dan kemasyarakatan. Hukum itu terdiri dari
300 pokok undang-undang. Pada setiap bagian dengan jelas tercantum jenisjenis
pelanggaran dan hukumannya. Dalam menjalankan undang-undang itu, Raja Hammurabi
bertindak dengan keras dan tegas, sehingga terwujud ketertiban dan keamanan.
No comments:
Post a Comment